Jumat, 18 Januari 2008

OI! Punk, Ayo Diskusi!

Dinamika scene Punk di seantero Jakarta begitu dahsyat! Tapi sayang, sekali lagi sayang, hanya sebatas gosip, rumor dan sikap pro dan kontra. Khususnya ketika isu anti media dihembuskan sejak awal tahun 07, terkait Marjinal sebagai narasumber dalam acara Urban yang mengangkat tema punk di sebuah stasiun TV swasta nasional . Dengan sinis ada yang menghujamkan stigma bahwa Marjinal tidak Do It Yourself (DIY) lagi karena telah muncul di media mainstream. Dalam perkembangan di lapangan muncul provokasi (khususnya di gig) yang menyudutkan Marjinal dan komunitas Taringbabi. Bahkan ada pihak yang membajak desain karya Taringbabi, "Mari Berdansa Rame-rame" dengan imbuhan "di Tipi" dan menjualnya ke pasar. Aneh. Heran! Kita masih ingat bagaimana pihak yang membajak tersebut, selalu mengkampanyekan "anti pembajakan" tetapi dalam kenyataannya telah melakukan pembajakan desain, ditambah imbuhan kata-kata sinis. Alhamdulilah! Taringbabi pun bahkan mencetak kaos serupa, tapi pasti yang original, kreatif, inovatif , segar tanpa caci maki.

Perkara anti media yang menimbulkan pro dan kontra pada scene punk di seantero Jakarta dalam perkembangannya juga berbuntut intimidasi terhadap teman-teman street punk yang ngamen menyanyikan lagu-lagu Marjinal. Pengamen di kawasan Blok- M, misalnya, selalu mendapat tekanan apabila menyanyikan lagu-lagu Marjinal atau memakasi kaos desain produksi Taringbabi. Kalau semua itu sekadar wacana, ya... kita menyambutnya sebagai sebuah dinamika. Tapi pro dan kontra anti media telah menjurus pada aksi intimidasi dan kekerasan. Khususnya kekerasan di gig!



Aksi kekerasan di gig, menurut gue, adalah sesuatu bentuk teror yang tidak bisa dibiarkan begitu saja. Kita semua harus mempunyai kesadaran yang sama untuk menolak kekerasan di gig. Band harus mengkampanyekan kepada semua scene punk untuk menolak kekerasan di gig yang akan memicu aksi kekerasan dalam skala luas.

Ada yang hilang dalam scene punk Jakarta sekarang: diskusi. Scene punk Jakarta tidak menyelesaikan permasalahan didalam dengan diskusi. Pro dan kontra anti media, misalnya, dapat saja diselesaikan dengan diskusi. Tidak dengan jalan provokasi lewat SMS serta menjelek-jelekan di belakang. Ada gejala munculnya hipokrasi (munak) dalam pergaulan: lain di depan, lain pula di belakang...

Terlepas dari pro dan kontra anti media, gue mengajak semua scene punk di Jakarta untuk lebih peka melihat gejala kekerasan di gig. Masalah kekerasan di gig, di negeri ini, memang sedang marak. Ada yang terluka, bahkan meninggal dunia. Gue mangajak scene punk di seantero Jakarta untuk mendiskusikan masalah ini secara mendalam. Semua harus mempunyai kesadaran, menolak aksi kekerasan di gig.

Karena itu, mari kita diskusi, menyelesaikan masalah bersama. Marilah kita bicara sebagai punker, sahabat dan saudara, menciptakan perdamaian di lingkungan kita.

2 komentar:

Unknown mengatakan...

kalo tadi dah di sebutin, bahwa punk jakarta kurang adanya diskusi, menurut gw ga perlu. karna mau diskusi ma sapa?, yang di ajak diskusi aja malah mukulin kita sehabis diskusi. emangnya mereka sapa, woiii.. punk jakarta bukan punya lo, punk milik sapa aja. kalo menurut lo (yang merasa jadi penguasa punk jakarta) punk itu citranya dah buruk, trus lo mampu berbuat apa? mendingan marjinal yang berani masuk "tipi" dan mau mengangkat citra punk, dari pada lo yang beraninya caci maki sesama punk doang!

kalenkbekasberbicara mengatakan...

saya memang bukan dari scene yang ada di jakarta,saya dari sumatra.
menurut saya,sebenarnya anti media itu udah gag bisa kita gunkan lagi sebagai sebuah pegangan dalam punk itu sendiri.
mungkin dulu masih bisa karena dulukan masih minim soal media.
sekarang gak bisa lagi donk,media udah ada dimana-mana,dan mereka pasti mengaangkat hal apa saja untuk di jadikan berita untuk indonesia.
zaman dah makin maju,gag zaman nya lagi kita nutupin diri dari hal2 yang dulu kita anggap tabu..
citra punk kita itu dah jelek di khalayak ramai,dah buruk ..
trima kasih buat taringbabi or sepibetina yang dah mau ngangkat punk itu dan mengenalkan punk itu seperti apa pada khalayak ramai lwat media televisi yang tujuan nya supaya orang rahu bagaimana punk itu sebenarnya ..
merupakan pergerakan yang menyeluruh..
zaman dah makin maju,pemikiran kita juga hrus lah semakin maju..
trima kasih